MELAYANI DENGAN PRINSIP EFISIEN, EFEKTIF DAN BERMUTU

MELAYANI DENGAN PRINSIP EFISIEN, EFEKTIF DAN BERMUTU
ORIENTASI CASEMIX : EFISIENSI, EFEKTIF, BERMUTU DENGAN KERJA TIM

Selasa, 11 Februari 2014

PENETAPAN DIAGNOSA UTAMA & PROSEDUR PADA SISTEM INA CBG's

Sistem INA CBG's pada prinsipnya tidak menginterpensi kaedah-kaedah dan aturan yang berlaku secara medis kedokteran. Sistem pada aplikasi INA CBG's hanya berfungsi sebagai aplikasi untuk proses pengelompokkan menjadi groups INA CBG's. Pengelompokan dilakukan dengan mengunakan logic grouper dengan mengikuti kaedah-kaedah yang telah ditetapkan oleh WHO convetion. Penulisan Diagnosa mengacu pada klasifikasi ICD 10 dan prosedur/tindaka mengacu pada klasifikasi ICD 9 CM. Pada tahap awal sebagai pertanggungjawaban medis semua diagnosa (baik diagnosa awal, diagnosa operasional, diagnosa akhir, komplikasi, penyerta) yang benar-benar terindikasi selama pasien dirawat di rumah sakit serta prosedur/tindakan yang dilakukan terhadap pasien, harus ditulis secara lengkap pada status rekam medik pasien, termasuk semua data atau indikasi yang seharusnya tertulis, sehingga penentuan diagnosa utama, diagnosa sekunder dan prosedur/tindakan bisa dipertanggung jawabkan secara medis maupun secara hukum. Tahapan pemilihan diagnosa utama dalam implementasi INA CBG's, harus ditetapkan setelah pasien selesai dilakukan perawatan. Proses pemilihan diagnosa utama ditetapkan berdasarkan kriteria pemilihan dengan kategori ; a). Diagnosa yang paling mengancam kehidupan dan keselamatan pasien. b). Diagnosa yang paling banyak menggunakan dan membutuhkan sumber daya (sarana, prasarana, peralatan, AMHP, obat, tenaga dan biaya) rumah sakit. c). Diagnosa yang menyebabkan masa rawatan paling lama (LOS). Berdasarkan kriteria diatas, ditetapkan diagnosa utama, kemudian pilih diagnosa sekunder dari beberapa diagnosa yang ditemukan yang merupakan komplikasi dari diagnosa utama yang telah ditetapkan (sebanyak diagnosa yang terindikasi selama perawatan di rumah sakit) dan termasuk diagnosa yang merupakan co-morbilitas dari diagnosa utama(sebanyak diagnosa pasien yang terindikasi selama perawatan di rumah sakit). Tahap berikutnya pemilihan prosedur utama, dimana merupakan prosedur/tindakan utama yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kaedah dan prosedur medis sesuai dengan diagnosa utama, kemudian diikuti dengan prosedur/tindakan lain yang telah dilakukan selama pasien dirawat. Prosedur yang ditulis bisa berupa tindakan medis operatif, tindakan medis non operatif, tindakan invasif maupun non invasif dan pemeriksaan elektomedik kategori canggih atau menggunakan cost yang besar. Tindakan pemeriksaan penunjang sederhana yang diperlukan dalam proses penegakan diagnosa tidak secara segnifikan mempengaruhi pengelompokan maupun tarif dalam sistem INA CBG's.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar