MELAYANI DENGAN PRINSIP EFISIEN, EFEKTIF DAN BERMUTU

ORIENTASI CASEMIX : EFISIENSI, EFEKTIF, BERMUTU DENGAN KERJA TIM
Selasa, 25 Maret 2014
PENENTUAN SPESIAL CMG PADA IMPLEMENTASI INA CBG's
Special CMG atau spesial group pada tarif INA-CBG saat ini dibuat agar mengurangi resiko keuangaan rumah sakit, saat ini hanya diberikan untuk beberapa obat, alat, prosedur, pemeriksaan penunjang serta beberapa kasus–kasus penyakit subakut dan kronis yang selisih tarif INA-CBG dengan tarif rumah sakit masih cukup lebar. Besaran nilai pada tarif special CMG tidak dimaksudkan untuk menganti biaya yang keluar dari alat, bahan atau kegiatan yang diberikan kepada pasien, namun merupakan tambahan terhadap tarif dasarnya.
I. Spesial Drugs
Kode spesial CMG ;
1. DD01 (streptokinase), Kode INA CBG’s nya I-4-10-I, I-4-10-II, dan I-4-10-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus cardiovascular system pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa ;
- I21.0 (Acute transmural myocardial infarction of anterior wall)
- I21.1 (Acute transmural myocardial infarction of inferior wall)
- I21.2 (Acute transmural myocardial infarction of other sites)
- I21.3 (Acute transmural myocardial infarction of unspecified site)
- I21.4 (Acute subendocardial myocardial infarction)
- I21.9 (Acute myocardial infarction, unspecified)
- I23.3 (Rupture of cardiac wall without haemopericardium as current complication following acute myocardial infarction)
2. DD02 (Deferiprone), Kode INA CBG’s nya D-4-13-I, D-4-13-II, dan D-4-13-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Haemopoeitic & immune system pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa ;
- D56.1 (Beta thalassaemia)
- D56.2 (Delta-beta thalassaemia)
- D56.3 (Thalassaemia trait)
- D56.4 (Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH])
- D56.8 (Other thalassaemias)
3. DD03 (Deferoksamin), Kode INA CBG’s nya D-4-13-I, D-4-13-II, dan D-4-13-III. Spesial CNG ini khusus untuk kelompok kasus Haemopoeitic & immune system pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa ;
- D56.1 (Beta thalassaemia)
- D56.2 (Delta-beta thalassaemia)
- D56.3 (Thalassaemia trait)
- D56.4 (Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH])
- D56.8 (Other thalassaemias)
4. DD04 (Deferasirox), Kode INA CBG’s nya D-4-13-I, D-4-13-II, dan D-4-13-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Haemopoeitic & immune system pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa ;
- D56.1 (Beta thalassaemia)
- D56.2 (Delta-beta thalassaemia)
- D56.3 (Thalassaemia trait)
- D56.4 (Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH])
- D56.8 (Other thalassaemias)
5. DD05 (Human Albimun), Kode INA CBG’s nya A-4-10-I, A-4-10-II, dan A-4-10-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Infetious & parasitic diseases pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa ;
- A02.1 (Salmonella septicaemia)
- A20.7 (Septicaemic plague)
- A22.7 (Anthrax septicaemia)
- A39.1 (Waterhouse-Friderichsen syndrome)
- A39.2 (Acute meningococcaemia)
- A39.3 (Chronic meningococcaemia)
- A39.4 (Meningococcaemia, unspecified)
- A39.8 (Other meningococcal infections)
- A39.9 (Meningococcal infection, unspecified)
- A40.0 (Septicaemia due to streptococcus, group A)
- A40.1 (Septicaemia due to streptococcus, group B)
- A40.2 (Septicaemia due to streptococcus, group D)
- A40.3 (Septicaemia due to Streptococcus pneumoniae)
- A40.8 (Other streptococcal septicaemia)
- A40.9 (Streptococcal septicaemia, unspecified)
- A41.0 (Septicaemia due to Staphylococcus aureus)
- A41.1 (Septicaemia due to other specified staphylococcus)
- A41.2 (Septicaemia due to unspecified staphylococcus)
- A41.3 (Septicaemia due to Haemophilus influenzae)
- A41.4 (Septicaemia due to anaerobes)
- A41.5 (Septicaemia due to other Gram-negative organisms)
- A41.8 (Other specified septicaemia)
- A41.9 (Septicaemia, unspecified)
- A42.7 (Actinomycotic septicaemia)
- B37.7 (Candidal septicaemia)
- R57.1 (Hypovolaemic shock)
II. Spesial prosedur
Kode spesial CMG ;
1. YY01 (Tumor pineal - endoskopy), Kode INA CBG’s nya E-1-01-I, E-1-01-II, dan E-1-01-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Endocrine system, nutrition & metabolism pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 07.13 (Biopsy of pituitary gland, transfrontal approach)
- 07.14 (Biopsy of pituitary gland, transsphenoidal approach)
- 07.15 (Biopsy of pituitary gland, unspecified approach)
- 07.17 (Biopsy of pineal gland)
2. YY02 (Hip Replacement/knee replacement), Kode INA CBG’s nya M-1.04-I, M-1-04-II, dan M-1-04-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Musculoskeletal system & connective tissue pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 81.51 (Total hip replacement)
- 81.52 (Partial hip replacement)
- 81.53 (Revision of hip replacement)
- 81.54 (Total knee replacement)
- 81.55 (Revision of knee replacement)
3. YY03 (PCI). Kode INA CBG’s nya I-1-40-I, I-1-40-II, dan I-1-40-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Cardiovascular system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 36.06 (Insertion of coronary artety stent(s))
- 36.07 (Insertion of drug-eluting coronary artery stent(s))
- 36.09 (Other specified removal of coronary artery obstruction)
4. YY04 (Keratoplasty). Kode INA CBG’s nya H-1-30-I, H-1-30-II, dan H-1-30-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Eye and adnexa pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 11.60 (Corneal transplant, not otherwise specified)
- 11.61 (Lamellar keratoplasty with autograft)
- 11.62 (Other lamellar keratoplasty)
- 11.63 (Penetrating keratoplasty with autograft)
- 11.64 (Other penetrating keratoplasty)
- 11.69 (Other corneal transplant)
5. YY05 (Pancreatectomy). Kode INA CBG’s nya B-1-10-I, B-1-10-II, dan B-1-10-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Hepatobility & pancreatic system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 52.51 (Proximal pancreatectomy)
- 52.52 (Distal pancreatectomy)
- 52.53 (Radical subtotal pancreatectomy)
- 52.59 (Other partial pancreatectomy)
- 52.6 (Operations on pancreas)
6. YY06 (Repair of septal defect of heart with prosthesis). Kode INA CBG’s nya I-1-06-I, I-1-06-II, dan I-1-06-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Cardiovascular system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 35.50 (Repair of unspecified septal defect of heart with prosthesis)
- 35.51 (Repair of atrial septal defect with prosthesis, open technique)
- 35.52 (Repair of atrial septal defect with prosthesis, closed technique)
- 35.53 (Repair of ventricular septal defect with prosthesis)
- 35.55 (Repair of ventricular septal defect with prosthesis, closed technique)
7. YY08 (Stereotactic surgery & Radiotheraphy). Kode INA CBG’s nya C-4-12-I, C-4-12-II, dan C-4-12-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Myeloproliferative system & neoplasms pada pelayanan rawat inap dengan diagnosa dan prosedur atau tindakan ;
- Z51.0 (Radiotherapy session)
- 92.21 (Superficial radiation)
- 92.22 (Orthovoltage radiation)
- 92.23 (Radioisotopic teleradiotherapy)
- 92.24 (Teleradiotherapy using protons)
- 92.25 (Teleradiotherapy using electrons)
- 92.26 (Teleradiotherapy of other particulate radiation)
- 92.27 (Implantation or insertion of radioactive elements)
- 92.28 (Injection or instillation of radioisotopes)
- 92.29 (Other radiotherapeutic procedure)
- 92.30 (Stereotactic radiosurgery, not otherwise specified)
- 92.31 (Single source photon radiosurgery)
- 92.32 (Multi-source photon radiosurgery)
- 92.33 (Particulate radiosurgery)
- 92.39 (Stereotactic radiosurgery, not elsewhere classified)
8. YY09 (Torakotomi). Kode INA CBG’s nya J-1-30-I, J-1-30-II, dan J-1-30-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Respiratory system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 34.02 (Exploratory thoracotomy)
- 34.03 (Reopening of recent thoracotomy site)
9. YY10 (Lobektomi/bilobektomi). Kode INA CBG’s nya J-1-10-I, J-1-10-II dan J-1-10-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Respiratory system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 32.41 (Thoracoscopic lobectomy of lung)
- 32.49 (Other lobectomy of lung)
10. YY11 (Air plumbage). Kode INA CBG’s nya J-4-20-I, J-4-20-II dan J-4-20-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Respiratory system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 33.32 (Artificial pneumothorax for collapse of lung)
11. YY12 (Timektomi). Kode INA CBG’s nya D-1-20-I, D-1-20-II, dan D-1-20-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Haemopoeitic & immune system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 07.80 (Thymectomy, not otherwise specified)
- 07.81 (Partial excision of thymus)
- 07.82 (Total excision of thymus)
12. YY13 (Vitrectomy). Kode INA CBG’s nya H-1-30-I, H-1-30-II, dan H-1-30-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Eye and adnexa pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 14.73 (Mechanical vitrectomy by anterior approach).
13. YY14 (Phacoemulsification). Kode INA CBG nya H-2-35-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Eye and adnexa pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan 13.41 (Phacoemulsification and aspiration of cataract).
14. YY15 (Microlaringoscopy). Kode INA CBG’s nya J-3-15-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Respiratory system pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan ;
- 31.41 (Tracheoscopy through artificial stoma)
- 31.42 (Laryngoscopy and other tracheoscopy)
- 31.44 (Closed [endoscopic] biopsy of trachea)
15. YY16 (cholangiograph). Kode INA CBg’s nya B-3-11-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Hepatobiliary & pancreatic system pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan ;
- 51.10 (Endoscopic retrograde cholangiopancreatography [ERCP])
- 51.11 (Endoscopic retrograde cholangiography [ERC])
- 51.14 (Other closed [endoscopic] biopsy of biliary duct or sphincter of Oddi)
- 51.15 (Pressure measurement of sphincter of Oddi)
- 52.13 (Endoscopic retrograde pancreatography [ERP])
III. Spesial prosthesis
Kode spesial CMG nya ;
1. RR01 (Subdural grid electrode). Kode INA CBG’s nya G-1-10-I, G-1-10-II, dan G-1-10-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Central nervous system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 02.93 (Implantation or replacement of intracranial neurostimulator lead(s)).
2. RR02 (Cote graft). Kode INA CBG’s nya I-1-03-I, I-1-03-II, dan I-1-03-III. Spesial ini khusus untuk kelompok kasus Cardiovascular system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 35.81 (Total repair of tetralogy of Fallot).
3. RR03 (TMJ prothesis). Kode INA CBG’s nya M-1-60-I, M-1-60-II, dan M-1-60-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Musculoskeletal & pancreatic system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 76.5 (Operations on facial bones and joints).
4. RR04 (Liquid embolic/for AVM). Kode INA CBG’s nya G-1-12-I, G-1-12-II, dan G-1-12-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Central nervous system pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan 39.74 (Endovascular removal of obstruction from head and neck vessel (s)).
5. RR05 (Hip implant/knee implant). Kode INA CBG’s nya M-1-04-I, M-1-04-II, dan M-1-04-III. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Musculoskeletal system & connective tissue pada pelayanan rawat inap dengan prosedur atau tindakan ;
- 81.51 (Total hip replacement)
- 81.52 (Partial hip replacement)
- 81.53 (Revision of hip replacement)
- 81.54 (Total knee replacement)
- 81.55 (Revision of knee replacement)
IV. Spesial Investigasi
Kode spesial CMG nya ;
1. II01 (Other CT Scan). Kode INA CBG’s nya Z-3-19-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Factors influencing health status & other contacts with health services pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan ;
- 87.41 (Computerized axial tomography of thorax)
- 88.01 (Computerized axial tomography of abdomen)
- 88.36 (Lymphangiogram of lower limb)
2. II02 (Nuclear medicine). Kode INA CBG’s nya Z-3-17-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Factors influencing health status & other contacts with health services pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan ;
- 92.05 (Cardiovascular and hematopoietic scan and radioisotope function study)
- 92.15 (Pulmonary scan)
3. II03 (MRI). Kode INA CBG’s nya Z-3-16-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Factors influencing health status & other contacts with health services pada pelayanan rawat jalan dengan dengan prosedur atau tindakan ;
- 88.92 (Magnetic resonance imaging of chest and myocardium)
- 88.93 (Magnetic resonance imaging of spinal canal)
- 88.97 (Magnetic resonance imaging of other and unspecified sites)
4. II04 (Diagnostic and imaging prosedure of eye). Kode INA CBG’s nya H-3-13-0. Spesial CMG ini khusus untuk kelompok kasus Eye and adnexa pada pelayanan rawat jalan dengan prosedur atau tindakan 95.12 (Fluorescein angiography or angioscopy of eye).
Sabtu, 22 Februari 2014
ALUR IMPLEMENTASI INA CBG's
Aplikasi INA CBG's pada pelayanan Rumah Sakit, pada prinsipnya merobah pola pelayanan yang berorientasi pada konsep efisien, efektif, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis maupun secaran manajerial.
Untuk lebih memahami bagaimana sebaiknya mengimplementasikan pola INA CBG's pada pelayanan rumah sakit, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu bagaimana alur implementasinya. Secara umum setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien, seharusnya ada suatu dokumen medis selama pasien dilakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit atau pada umumnya disebut dengan istilah Catatan Medik atau Dokumen Rekam Medik, dimana menurut ketentuan hukum merupakan dokumen rahasia yang tidak boleh disebarluaskan ke pihak lain, hanya diketahui oleh pasien dan dokternya sendiri.
Suatu pelayanan dikatakan bermutu apabila setiap pelayanan yang diberikan dapat dinilai atau dapat diukur sejauh mana dan seperti apa pelayanan tersebut diberikan kepada pasien atau dengan kata lain ada standar pelayanan. Berbagai bentuk dan model standar pelayanan medik telah ada, salah satunya adalah berupa Panduan Praktek Klinik (PPK), yang disusun berdasarkan pendekatan Evidence based Medicine (EBM) dan Healt Technology Assessment (HTA). Panduan Praktek Klinik dapat berupa (1) tatalaksana penyakit pasien dalam kondisi tunggal dengan/tanpa komplikasi dan atau (2) tatalaksana pasien berdasarkan kondisi. Panduan praktik klinik dibuat menurut jenis kasus/penyakit yang disusun oleh masing-masing Kelompok Satuan Medis (KSM) yang ada di rumah sakit yang dikoordinir oleh Komite Medik Rumah Sakit dimana pada saat penyusunan harus mengacu pada PNPK/SPOK. Sebelum digunakan dan dijadikan sebagai panduan atau pedoman bagi pelayanan rumah sakit, harus disyahkan dan ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit/Direktur untuk diberlakukan, yang harus digunakan sebagai acuan atau pedoman bagi tenaga medis dalam setiap pemberian pelayanan kepada pasien.
Dalam dokumen rekam medik pasien/catatan medis pasien harus ada dokumen clinical pathway yang merupakan suatu instrumen perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan kedokteran dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dalam jangka waktu tertentu selama pasien dirawat di rumah sakit. Adanya data informasi medis pasien sesuai dengan ketentuan pencatatan rekema medik pasien yang harus diisi secara lengkap dan benar. Jika pasien yang dirawat terindikasi kasus kategori sub akut maupun kronis, juga seharusnya ada instrumen WHO DAS 2,0 yang merupakan Instrumen yang dikembangkan oleh WHO untuk mengukur disabilitas (ketidak mampuan) aktifitas fisik pasien selama dirawat, dimana pengukuran disabilitas pasien ini merupakan tanggung jawab dokter atau perawat yang terlatih yang bertanggung jawab merawat pasien. Setelah pasien selesai diberikan perawatan dirumah sakit, juga harus tersedia dokumen catatan akhir perawatan pasien setelah pasien dinyatakan selesai diberikan perawatan, yang disebut dengan resume medik, sebagai jawaban tindak lanjut perawatan pasien setelah keluar dari rumah sakit. Semua dokumen tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam suatu dokumen status rekam medik pasien yang harus disimpan dan dijamin kerahasiaannya oleh rumah sakit.
Setelah Pasien selesai dirawat dirumah sakit, dan semua dokumen dan catatan medik pasien telah terisi lengkap dan benar, untuk memudahkan implementasinya ke sistem INA CBG's disiapkan suatu instrumen yang disebut dengan format 14 variabel yang dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan aplikasi INA CBG's yang berisikan Data Umum Pasien, dan data diagnosa (sesuai klasifikasi ICD 10) dan prosedur/tindakan (sesuai klasifikasi ICD 9 CM) serta spesial CMG (spesial prosedur, spesial protesis, spesial drugs dan spesial investigasi), yang telah diisi dan ditandatangani oleh dokter penanggung jawab pelayanan pasien.
Kemudian dilakukan verifikasi oleh tim medis yang ditetapkan oleh rumah sakit untuk melihat kebenaran, keabsahan dan validasi data yang ada untuk menghindari kemungkinan kesalahan atau ketidak benaran data sesuai dengan ketentuan standara medis yang telah ditetapkan. Kemudian petugas coder melakukan pengkodean, penginputan dan pengroupan dalam aplikasi INA CBG's untuk mendapatkan kelompok kasus dan tarif INA CBG'snya.
Terakhir sebagai pertanggungjawaban pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk mendapatkan pembiayaan pasien, pihak rumah sakit melakukan proses klaim ke pihak penjamin atau pembayar dengan cara pengambilan file rekap klaim berupa file.txt dan file.pdf pada aplikasi INA CBG's (lihat pada menu laporan) untuk kemudian diserahkan dan diajukan penagihan pembiayaan pasien sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Selasa, 11 Februari 2014
PENETAPAN DIAGNOSA UTAMA & PROSEDUR PADA SISTEM INA CBG's
Sistem INA CBG's pada prinsipnya tidak menginterpensi kaedah-kaedah dan aturan yang berlaku secara medis kedokteran. Sistem pada aplikasi INA CBG's hanya berfungsi sebagai aplikasi untuk proses pengelompokkan menjadi groups INA CBG's. Pengelompokan dilakukan dengan mengunakan logic grouper dengan mengikuti kaedah-kaedah yang telah ditetapkan oleh WHO convetion. Penulisan Diagnosa mengacu pada klasifikasi ICD 10 dan prosedur/tindaka mengacu pada klasifikasi ICD 9 CM.
Pada tahap awal sebagai pertanggungjawaban medis semua diagnosa (baik diagnosa awal, diagnosa operasional, diagnosa akhir, komplikasi, penyerta) yang benar-benar terindikasi selama pasien dirawat di rumah sakit serta prosedur/tindakan yang dilakukan terhadap pasien, harus ditulis secara lengkap pada status rekam medik pasien, termasuk semua data atau indikasi yang seharusnya tertulis, sehingga penentuan diagnosa utama, diagnosa sekunder dan prosedur/tindakan bisa dipertanggung jawabkan secara medis maupun secara hukum.
Tahapan pemilihan diagnosa utama dalam implementasi INA CBG's, harus ditetapkan setelah pasien selesai dilakukan perawatan. Proses pemilihan diagnosa utama ditetapkan berdasarkan kriteria pemilihan dengan kategori ;
a). Diagnosa yang paling mengancam kehidupan dan keselamatan pasien.
b). Diagnosa yang paling banyak menggunakan dan membutuhkan sumber daya (sarana, prasarana, peralatan, AMHP, obat, tenaga dan biaya) rumah sakit.
c). Diagnosa yang menyebabkan masa rawatan paling lama (LOS).
Berdasarkan kriteria diatas, ditetapkan diagnosa utama, kemudian pilih diagnosa sekunder dari beberapa diagnosa yang ditemukan yang merupakan komplikasi dari diagnosa utama yang telah ditetapkan (sebanyak diagnosa yang terindikasi selama perawatan di rumah sakit) dan termasuk diagnosa yang merupakan co-morbilitas dari diagnosa utama(sebanyak diagnosa pasien yang terindikasi selama perawatan di rumah sakit).
Tahap berikutnya pemilihan prosedur utama, dimana merupakan prosedur/tindakan utama yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kaedah dan prosedur medis sesuai dengan diagnosa utama, kemudian diikuti dengan prosedur/tindakan lain yang telah dilakukan selama pasien dirawat. Prosedur yang ditulis bisa berupa tindakan medis operatif, tindakan medis non operatif, tindakan invasif maupun non invasif dan pemeriksaan elektomedik kategori canggih atau menggunakan cost yang besar. Tindakan pemeriksaan penunjang sederhana yang diperlukan dalam proses penegakan diagnosa tidak secara segnifikan mempengaruhi pengelompokan maupun tarif dalam sistem INA CBG's.
Kamis, 30 Januari 2014
Special CMG (casemix groups)

Pengelompokan diagnosa yang diberlakukan pada INA CBG's, memiliki keunikan khusus jika dibandingkan dengan pola DRG's yang berlaku di Dunia. Pola INA CBG's sebagai pola pembiayaan kesehatan yang diterapkan di Indonesia memiliki kekhususan.
Pengelompokan tidak saja hanya kasus akut saja tapi lebih khusus dengan menambah beberapa pola pengelompokan yang disebut sebagai Spesial CMG, diantaranya meliputi :
- Spesial Sub Acut ; dikategorikan melalui pengukuran disabilitas (ketidakmampuan) aktifitas fisik pasien selama perawatan dengan masa rawatan lebih dari 42 hari (43 s/d 102)
- Spesial Cronic ; dikategorikan melalui pengukuran disabilitas (ketidakmampuan) aktifitas fisik pasien selama perawatan dengan masa rawatan lebih dari 102 hari (103 s/d 180)
- Spesial Prosedur ; meliputi prosedur tumuor pineal-endoskopy, hip replecement/knee replacement, PCI, Keratopasty, Pancreatectomy, repair of septal defect of heart with prosthesis, stereotactic surgery & radiotheraphy, torakotomi, lobektomi, air plumbage, timektomi, vitrectomy, phacoemulsification, microlaringoscopy dan cholangiograph.
- Spesial Protesis ; meliputi protesa subdural grid electrode, cote graft, TMJ prothesis, liquid embolic (for AVM) dan hip implant/knee implant.
- Spesial Drugs ; meliputi kelompok jenis obat streptokonase, deferiprone, deferoksamin, deferasirox dan human albumin.
- Spesial Investigasi ; meliputi pemeriksaan other CT scan, nuclear medicine, MRI dan diagnostic and imaging procedur of eye.
Selasa, 28 Januari 2014
Aplikasi INA CBG's ver 4,0
Merupakan software yang digunakan untuk memproses pengelompokan diagnosis dan prosedur melalui pengroupan oleh aplikasi UNU Grouper guna mendapatkan kode INA CBG’s.
Aplikasi INA CBG’s diprogram oleh Nasional Casemix Center (NCC) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,
Aplikasi Grouper diprogram oleh UNU-IIGH (United Nations University International Institute For Global Health) Kuala Lumpur Malaysia.
Aplikasi Grouper terintegrasi dalam satu kesatuan dengan aplikasi INA CBG’s.
Menu Aplikasi
Langganan:
Postingan (Atom)